Video ini menggambarkan sejarah dan popularitas permainan adu jangkrik di Jawa pada awal abad ke-19, berdasarkan catatan perjalanan Raffles. Dulu, permainan ini adalah hiburan yang sangat digemari oleh masyarakat dari berbagai kalangan, termasuk anak-anak, orang dewasa, dan bahkan anggota keraton Yogyakarta di bawah Sultan Hamengkubuwono VII.

Permainan ini dimainkan secara musiman, khususnya saat panen padi kedua, dengan jenis jangkrik yang diadu adalah jangkrik kalung jantan berwarna hitam legam dan memiliki hiasan kalung di lehernya. Anak-anak mencari jangkrik ini di pematang sawah atau kebun ilalang karena suaranya yang nyaring dan gerak-geriknya yang lincah. Selain sebagai hiburan, permainan adu jangkrik juga membuka peluang bagi sebagian orang untuk berjualan jangkrik aduan. Video ini menyajikan gambaran mendalam tentang bagaimana permainan ini menjadi bagian integral dari kehidupan sosial dan budaya masyarakat Jawa pada masa lalu.